Hidup, Dihidup-hidupkan, Dijual lalu Mati !

Hidup. Kodrat sesungguhnya dari binatang. Mereka berhak untuk hidup bebas di habitatnya.


Dihidup-hidupkan. Sebuah kondisi di jaman sekarang, di mana sosok binatang dihidupkan untuk mewakili perilaku manusia.

Dijual. Dalam bentuk apapun; asli, hidup, mati, palsu, ataupun menyerupai, binatang selalu menjadi sumber uang makhluk yang bernama manusia.

Mati. Dibunuh dan dikonsumsi.

Frame-frame di atas mencoba untuk membingkai seberapa luas arti binatang untuk manusia. Terkadang, kasta mereka lebih tinggi manusia. Kita ambil contoh sapi di India. Namun, di waktu yang bersamaan mereka berada di titik terendah yaitu menjadi sop buntut di atas meja. Mereka mati, mereka hidup, mereka diburu, mereka dibunuh, mereka dijual, mereka dimakan dan sutradaranya tetap manusia !!

PARA PENYUAP (BEBAS) DI INDONESIA

Happy Ending ( sebuah kebahagiaan semu )

Setelah berkeliaran dikota dan akhirnya mereka pun diberi tempat tinggal baru. Sama persis dengan hutan, banyak pohon rindang, udara yang sejuk, banyak tanaman dan luas pula. Mereka semua berpikir kalau mereka telah terselamatkan dengan cara dikembalikan ke tempat asal mereka. Benarkah tempat mereka yang baru itu nyaman ? benarkah tempat mereka yang baru itu lebih hijau dari pada tempat mereka yang dulu ? dan benerkah mereka bebas ? ...

TIDAK !!! mereka dipenjara berbentuk hutan, mereka tidak bebas tapi mereka bebas bersyarat ! syaratnya mereka harus melayani manusia berfoto, mereka harus memainkan pertunjukan walaupun sedang sakit dan mereka dikurung. Oleh MANUSIA !!

Seperti Hukum di Indonesia yang tidak menyelesaikan suatu masalah, Hukum Indonesia yang selalu setengah-setengah dalam menyelesaikan suatu kasus dan Hukum Indonesia yang selalu menjadi budak UANG, UANG dan UANG !! Hukum yang hanya memberika sebuah kesemuan ..


- Siapa Pembunuh Munir ?
- Kapan kasus Gayus selesai ?
- Kenapa para FPI masih bisa bebas ?
- Mana Edie Tansil ?


Semua pertanyaan yang tidak bisa dijawab dan Ariel dipenjara selama 3,5 tahun !!!

Life style, Amerika, dan Binatang = INDONESIA

 

Yah, apa lagi yang harus kami tulis? Foto ini sudah terlalu banyak bercerita dan kami tidak akan membebankan kalian dengan harus membaca tulisan yang panjang. Kecuali, kalau kalian tidak mengerti bahasa visual (hahaha).

Life style; apa yang belum kita tiru dari Amerika? Minum bir di tempat umum, free sex, junk food, tradisi minum kopi, berbahasa Inggris (tapi tidak akademis), party, hedon, dan pemerintahan serta rakyat yang katanya DEMOKRASI padahal LIBERAL.

Amerika; negara adikuasa. Siapa pun ingin pergi dan tinggal di sana. Siapa yang tidak ingin ke New York (kami sih tidak munafik- kami juga ingin ke sana hahaha). Siapa yang tidak ingin merasakan hiburan ala Las Vegas? Dan siapa yang tidak ingin liburan ke Miami? dan..ups! Jangan lupakan Hollywood. Tak perlu panjang lebar, semua orang sudah paham glamor-nya Hollywood. Dan kami yakin, bila ada pertanyaan "Kalau kalian dilahirkan kembali, kalian ingin jadi warga negara Amerika atau Indonesia?" Tidak usah di jawab. Simpan saja dalam hati.

Binatang; Lihat saja koleksi foto kami yang berjudul "Human are (Among) Us". 

Kesimpulannya, itulah Indonesia yang sudah semakin Amerika dan Malaysia tetap menjadi juara Piala AFF 2010.

*Kalau merasa tersinggung, boleh, asal ingat bahwa di negara yang semakin liberal ini semua orang boleh berpendapat dan asal tahu saja, kami juga termasuk dalam salah satu kategori di atas. Jadi, jujur dan tidak perlu ada yang ditutup-tutupi. To be continue...

Human are (Among) Us!

 

Jerapah di perempatan jalan, beruang di dalam minimarket, dan binatang-binatang lainnya berada di tempat-tempat lain yang tidak seharusnya. Ada apa dengan mereka? Sudah kehilangan arahkah mereka? Atau..kita manusia, yang salah tempat?? Atau mungkin kita dan binatang memang seharusnya berada di satu tempat??

Oh iya! Seharusnya binatang-binatang ini berada di hutan! Eh, hutan yang mana?? Hutan siapa? Hutannya di mana? Di tengah 7 Milyar manusia di dunia, di mana letak hutan??

Katanya, dulu Indonesia Zamrud Kathulistiwa.
Semestinya ada banyak hutan di sini. Semestinya hutan ada di mana-mana. Semestinya tidak susah mencari hutan.
Semestinya melangkah sedikit sudah bertemu hutan.
Ah, Indonesia jaman dulu.

Indonesia jaman sekarang sudah berubah. Sudah semakin binatang, loh! Jangan-jangan mereka yang di foto ini memang bukan binatang, tetapi manusia yang semakin mirip binatang.

Jadi, ini binatang yang kehilangan tempat tinggal atau...manusia yang semakin mirip binatang?

*kalau menurut kami berdua sih, dua-duanya benar. Jadi, tinggal kalian yang menentukan keadaan yang sebenarnya. To be continued...